Success Story Gapoktan “Harapan Bersama” Desa Kuripan Selatan, Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat, Prov. NTB
- Details
- Parent Category: Artikel
- Created: Thursday, 25 February 2010 15:17
- Published: Thursday, 25 February 2010 15:17
- Written by Kukuh Wahyu W
- Hits: 6760
I. Pendahuluan
Desa Kuripan Selatan adalah salah satu desa di Kecamatan Kuripan yang terdiri atas 9 dusun dengan berbagai potensi pertanian yang ada yaitu dusun Pelabu, Embung, Tunggu Lawang, Aik Jambe, Perendekan Utara, Perendekan Selatan, Lendang Sedi, Bontage dan Tanak Putek. Desa ini didiami oleh 2.231 kepala keluarga dengan topografi berupa areal sawah tehnis seluas 204 hektar, sawah tadah hujan seluas 152 hektar, lahan berupa kebun dan ladang seluas 156 hektar, tanah pekarangan seluas 4.462 hektar dan areal hutan seluas 400 hektar. Potensi berupa ternak yaitu sapi sebanyak 45 ekor, kambing 260 ekor, kerbau 250 ekor, kuda 4 ekor dan unggas terdiri atas bebek dan ayam sebanyak 2.322 ekor. Umumnya penduduk berprofesi sebagai petani, buruh tani, pedagang bakulan dan industri rumah tangga berupa kerajinan tikar pandan dan kasur kapuk.
Berdasarkan potensi ekonomi yang ada pada tahun 2007 Gapoktan Harapan Bersama terdiri atas 18 kelompok tani yang bergabung yaitu Kelompok Tani Patuh Angen (20 orang), Tanak Putek (20 orang), Lendang Sedi (20 Orang), Bontage (20 orang), Usaha Bersama ( 16 Orang), Batu Kelambu (16 orang), Bukit Harapan (20 orang), Ingin Maju (15 orang), Junjung Bersama (16 orang), Bina Karya (16 orang), Karya Maju (16 orang), Kelompok Usaha Bakti Mulya (25 orang), Sinar Harapan (25 orang), Hari Akhirat (15 orang), Tunggu Lawang (16 orang), Kelompok Wanita Tani Rizki Bersama ( 16 orang), Kelompok Wanita Tani Karya Bersama (16 orang), , Kelompok Wanita Tani Cempaka I (16 orang),
Mereka bersepakat untuk mendirikan gapoktan dengan tujuan memberdayakan jaringan kelompok-kelompok tani yang terbentuk di desa guna memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi antara lain permodalan yang terbatas dan sumber daya manusia yang rendah.
Melalui pembentukan gapoktan diharapakan bisa menjadi wadah untuk berinteraksi dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh petani dan masyarakat secara umum.
II. Organisasi Gapoktan
Gapoktan Harapan Bersama diketuai oleh Marsamsuma, Nazaroni selaku bendahara dan Harun sebagai sekretaris. Dibawah struktur pengurus terdapat unit-unit usaha yaitu:
- Unit LKM yaitu unit usaha di bawah gapoktan yang bergerak dalam hal pengelolaan dana gapoktan berupa memberikan pinjaman modal pada petani atau masyarakat yang membutuhkan modal usaha kemudian dikembalikan secara angsuran sesuai dengan mekanisme yang telah disepakati dalam awik-awik. Unit ini koordinatornya Abdul Rasyid.
- Unit Peternakan yaitu unit di bawah gapoktan yang bertugas melakukan pembinaan dan menggalang kebersamaan di antara sesama peternak. Unit ini koordinatornya Sulaiman dan Anwa.
- Unit Saprodi yaitu unit di bawah gapoktan yang bertugas mengurus kebutuhan sarana produksi yang dibutuhkan oleh petani. Unit ini koordinatornta Mutasa.
- Unit Pemasaran Hasil yaitu unit di bawah gapoktan yang dibentuk bertujuan untuk bisa memasarkan hasil-hasil pertanian maupun industri rumah tangga. Unit ini koordinatornya Lukman.
III. Pola Pengelolaan
Keuangan gapoktan bersumber dari keanggotaan Gapoktan, sesuai dengan hasil musyawarah yang dituangkan dalam awik-awik berkewajiban mengeluarkan simpanan pokok sebesar Rp 50.000,- dan simpanan wajib sebanyak Rp. 5000,-. Sampai dengan bulan Desember 2009 simpanan pokok dan simpanan wajib yang bisa terhimpun adalah Rp. 3.005.000,- , sedang simpanan sukarela hanya sejumlah Rp. 59.000,- Dana PUAP sejumlah Rp. 100.000.000,- yang disusun berdasarkan RUA, sesuai kesepakatan dikelola oleh unit LKM.
Mekanisme yang dijalankan oleh unit LKM, dapat dipetik dari awik-awik yang telah disusun oleh pengurus dan anggota gapoktan Harapan Bersama sebagai berikut :
1. Lama Pinjaman
· 10 – 12 minggu
· 12 bulan
· 18 bulan
· 24 bula
(Peternak dan petani murni disepakati mengangsur setiap 6 bulan)
2. Bunga Pinjaman
· 1,5 % per bulan (anggota)
· 3 % per bulan (luar anggota)
Berikut adalah penyaluran pinjaman dana PUAP tahap awal terhadap kelompok tani sesuai dengan Rencana Usaha Bersama yang disusun :
- Kelompok Tani Batu Kelambu (beranggotakan 16 orang) merupakan kelompok Industri RT (kerajinan tikar pandan) diberikan pinjaman 5 juta yang digunakan untuk membeli bahan baku tikar pandan dan kebutuhan lainnya. Pembayaran diangsur setiap bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Tani Bukit Harapan (beranggotakan 20 orang) merupakan kelompok petani hortikultura, diberikan pijaman 6 juta yang digunakan untuk pembelian bibit, pupuk dan obat-obatan. Pembayarannya diangsur setiap bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Wanita Tani Rizki bersama (beranggotakan 16 orang) merupakan kelompok usaha bakulan, diberikan pinjaman 5 juta yang digunakan untuk modal membeli bahan dagangan bakulan seperti sayur-mayur dan dagangan lainnya. Pembayarannya diangsur setiap bulan selama 2 tahun
- Kelompok Tani Ingin Maju (beranggotakan 15 orang) merupakan kelompok yang tertdiri atas peternak & petani , diberikan pinjaman 6 juta yang digunakan untuk membeli pupuk dan obat-obatan. Pembayaran diangsur setiap bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Tani Junjung Bersama (beranggotakan 16 orang) merupakan kelompok pengolahan hasil seperti kripik singkong, tigapo, tikar, tempe, diberikan pinjaman 5 juta yang digunakan untuk pembelian bahan baku produksi. Pembayarannya diangsur setiap bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Tani Bina Karya (beranggotakan 16 orang) yaitu kelompok pedagang bakulan dan pedagang lain berbasis pertanian, diberikan pinjaman 6 juta yang digunakan sebagai tambahan modal dagangannya. Pembayarannya diangsur setiap bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Karya Maju (beranggotakan 16 orang) merupakan kelompok industri RT yaitu kerajinan kasur dari kapuk, diberikan pinjaman 6 juta untuk pembelian bahan baku. Pembayarannya diangsur setiap bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Wanita Tani Karya Bersama (beranggotakan 16 orang) merupakan kelompok industri rumah tangga seperti pembuatan kasur kapuk, tikar pandan, tempe, kripik singkong, biji-bijian goreng. Kelompok ini diberikan pinjaman 6 juta untuk pembelian bahan baku. Pembayaran dilakukan dengan cara diangsur setiap bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Usaha Bakti Mulya (beranggotakan 25 orang) yaitu beranggotakan petani, industri kasur dari kapuk dan bakulan. Diberikan pinjaman 5 juta untuk pembelian pupuk dan bahan baku. Pembayaran diangsur setiap bulan selama 2 tahun.
- 10. Kelompok Wanita Tani Cempaka I (beranggotakan 16 orang) yaitu kelompok yang terdiri atas perajin tikar pandan dan bakulan. Diberikan pinjaman 5 juta, yang digunakan untuk pembelian bahan baku. Pembayaran dilakukan secara angsur setiap bulan selama 2 tahun.
- 11. Kelompok Tani Sinar Harapan (25 orang) yaitu kelompok yang beranggotakan pengrajin kasur dan tikar pandan. Diberikan pinjaman 6 juta yang, diangsur setiap bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Tani Hari Akhirat (15 orang) bakulan, tikar pandan. Diberikan pinjaman 6 juta, diangsur setiap bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Tani Tunggu Lawang (16 orang). Diberikan pinjaman 5 juta, digunakan untuk pembelian bahan baku (kapuk, pandan). Pengembalian dilakukan setiap bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Tani Patuh Angen (beranggotakan 20 orang) merupakan kelompok ternak sapi, diberikan pinjaman 6 juta untuk kebutuhan obat-obatan ternak dan kebutuhan ternak lainnya. Dikembalikan secara angsur sebanyak 4 kali setiap 6 bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Tani Tanak Putek ( beranggotakan 20 orang) adalah kelompok petani sawah, diberikan pinjaman sebanyak 6 juta yang digunakan untuk pengadaan pupuk dan obat-obatan pertanian. Pengembaliannya diangsur sebanyak 4 kali setiap 6 bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Tani Lendang Sedi (20 Orang) merupakan kelompok petani sawah yang diberikan pinjaman sebanyak 5 juta untuk pembelian pupuk, diangsur setiap 6 bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Tani Bontage (20 orang) yaitu kelompok Petani murni diberikan pinjaman sebanyak 6 juta yang dialokasikan untuk pembelian pupuk, diangsur setiap 6 bulan selama 2 tahun.
- Kelompok Tani Usaha Bersama ( 16 Orang) yaitu kelompok petani murni diberikan pinjaman 5 juta yang dialokasikan untuk membeli pupuk. Pembayarannya diangsur setiap 6 bulan selama 2 tahun.
Setelah menerima setoran pertama, unit LKM terus menggulirkan ke kelompok masyarakat dan individu yang lain seperti pada tabel berikut:
No. |
Nama Kelompok |
Jenis Penggunaan |
Jumlah (Rp) |
1. |
Harapan bersama |
Pembelian obat-obatan |
1.000.000,- |
2. |
Patuh Bersama |
Ayam dan bakulan |
5.000.000,- |
3. |
Harapan Jaya |
Pengrajin tikar dan kasur |
1.500.000,- |
4. |
Dukuh Sari |
Dagang Bakulan |
1.000.000,- |
5. |
Perseorangan (48 orang) |
Macam-macam |
85.650.000,- |
Sampai akhir bulan Desember 2009, jumlah asset Gapoktan Harapan Bersama mencapai Rp. 128.375.750,-.
Berikut adalah neraca Gapoktan Harapan Bersama mencapai Rp. 128.375.750,-
Gapoktan “Harapan Bersama”
Neraca Per 31 Desember 2009
NO. |
Aktiva |
Jumlah |
|
Pasiva |
Jumlah |
1. 2. 3. 4. 5. 6. |
Kas Pembiayaan Biaya ATK Biaya Tambahan Biaya Operasional Inventarisir |
Rp. 2.343.700 Rp. 119.939.900 Rp. 1.365.900 Rp. 170.000 Rp. 3.376.250 Rp. 1.180.000 |
1. 2. 3. 4. 5. 6. |
Tabungan Sukarela Dana PUAP Jasa Pinjaman Jasa Administrasi Simpanan Pokok Simpanan Wajib |
Rp. 59.000 Rp.100.000.000 Rp. 20.695.250 Rp. 4.616.500 Rp. 1.100.000 Rp. 1.905.000 |
|
Jumlah |
Rp.128.375.750 |
|
Jumlah |
Rp.128.375.750 |
(Kukuh Wahyu W, Penyuluh pada BPTP NTB)