CARA DAN DOSIS PEMUPUKAN YANG TEPAT DAPAT MELIPATGANDAKAN HASIL JAGUNG PETANI
- Details
- Parent Category: Artikel
- Created: Tuesday, 02 February 2021 08:22
- Published: Tuesday, 02 February 2021 08:22
- Written by M. Faesal Matenggomena (Penyuluh Muda BPTP NTB)
- Hits: 33076
Jagung merupakan komuditas penting kedua setelah padi karena jagung dapat digunakan sebagai bahan baku pangan dan pakan. Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian telah menghasilkan teknologi budidaya jagung dalam upaya mencapai produktivitas maximal yaitu pengeloaan tanaman secara terpadu (PTT). Beberapa komponen teknologi PTT yang mampu meningkatkan produktivitas jagung antara lain penggunaan varietas unggul baru yang dikombinasi dengan komponen teknologi lainnya seperti pemupukan.
Unsur hara N, P,dan K merupakan unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Terlebih lagi untuk tanaman jagung membutuhkan unsur N sepanjang hidupnya yang dapat mempengaruhi kebutuhan protein dan klorofil (Sudjana et al. 1991). Menurut Pinus L, (2008) Unsur N berperan dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis, unsur P berfungsi mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah sedangkan unsur K sebagai sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit.
Cara dan waktu pemupukan berpengaruh terhadap hasil jagung, dimana pemupukan dengan cara menyebar di atas permukaan tanah menyebabkan sebagian pupuk yang diberikan menguap dan hilang sehingga sebagian kecil pupuk yang bisa dimanfaatkan oleh tanaman karena dibiarkan terbuka. Unsur hara N yang terkandung dalam pupuk urea umumnya dalam tanah bersifat mobile, mudah hilang karena penguapan dan tercuci. Untuk mengurangi kehilangan pupuk terutama urea sebaiknya pemupukan dilakukan dengan cara ditugal dan dilakukan beberapa kali atau bertahap. Menurut akil dkk (2009) menyatakan bahwa pemupukan dengan cara ditugal dapat meningkatkan hasil jagung baik pada lahan sawah tadah hujan maupun lahan kering dibandingkan dengan aplikasi disebar diatas permukaan tanah maupun dengan cara dilarutkan sebelum diaplikasikan di sekililing tanaman. Pemupukan dengan cara ditugal menyebabkan hara yang terkandung dalam pupuk dapat diserap oleh tanaman secara bertahap sesuai dengan kebutuhan tanaman dan mencegah terjadinya penguapan hara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk urea sebanyak 3 kali yaitu pada umur 7, 25 dan 40 hari setelah tanam, akan memberikan produktivitas hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian urea sebanyak 2 kali atau 1 kali. Sedangkan untuk unsur hara P bergerak sangat lambat di dalam tanah sehingga aplikasinya perlu dilakukan pada saat awal pertumbuhan tanaman yaitu pada umur 7 hari setelah tanam, agar pupuk dapat diserap tanaman dengan lebih optimal.
Contoh teknologi pemupukan jagung yang di lakukan oleh BPTP Balitbangtan NTB di lahan pengkajian Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah pada musim tanam kedua (MK II ) pada tahun 2017, yaitu dengan cara ditugal. Dosis pemupukan yang dilakukan berdasarkan rekomendasi menggunakan uji tanah PUTS sehingga diperoleh rekomendasi pemupukan sebagai berikut : urea 200 kg/ha + NPK Phonska 200 kg/ha. Pemupukan pertama umur 7-14 hari setelah tanam (hst) dengan dosis NPK Phonska 200 kg/ha + 20% urea (40 kg/ha), dan pemupukan kedua pada umur 30 – 35 hst dengan dosis Urea 160 kg/ha. Aplikasi pupuk dengan cara ditugal 5-10 cm dari batang tanaman, setelah pupuk diletakkan dalam lubang tanam, lalu ditutup dengan tanah atau pupuk kandang, agar pupuk tidak menguap/hilang. Pemupukan dengan cara ini dapat meningkatkan Produktivitas jagung petani sebesar 9,1 ton/ha, dibandingkan petani yang tidak menerapakan teknologi tersebut hanya mampu menghasilkan jagung sebesar 6,9 ton/ha. Cara dan dosis pemupukan ini tentunya dapat dijadikan acuan bagi petani jagung, agar dapat meningkatkan produktivitas jagungnya, khususnya untuk petani kecamatan Pringgarata dan Petani jagung umumnya yang ada di NTB.
Sumber :
Yanti Triguna dan Erawati BqTR. 2018. Teknologi PTT dalam Peningkatan Produksi jagung di daerah pengemabngan di NTB. Infotek BPTP NTB
Akil M, Hadijah, A.D. 2016. Budidaya Jagung dan Diseminasi Teknologi. Teknik Produksi dan Pengembangan. Balai Penelitian Tanaman Serelia.